Langsung ke konten utama

Tutorial DNS Pada Linux Ubuntu Anda Part 3 Delegasi

Baiklah teman-teman, kita berada diakhir penjelasan mengenai DNS. Postingan ini akan mengakhiri mengenai elemen-elemen yang ada pada DNS. Namun jika anda belum membaca penjelasan sebelumnya bisa klik "Tutorial DNS Di Linux - Part 1" dan "Tutorial DNS Di Linux - Part 2". Saya ingatkan kembali ada baiknya anda mengerti terlebih dahulu mengenai penjelasan-penjelasan sebelumnya sebelum anda memasuki konfigurasi DNS di Linux. Setelah postingan ini saya akan lanjutkan dengan tutorial konfigurasi DNS di Linux.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, DNS merupakan sistem yang terdistribusi dengan setiap server DNS hanya bertanggung jawab terhadap domain yang diwakilinya. Lalu pertanyaan berikutnya muncul, siapa yang bertanggung jawab untuk menyatukan semua server DNS sehingga server DNS tersebut mengetahui keberadaan server lainnya? Bagaimana server DNS tersebut dapat menghubungi server yang tepat untuk meminta jawaban atas host tertentu? Jawabannya terletak di sistem pendelegasian yang dipakai oleh DNS.

Semua server DNS mengetahui server root. Server root bertanggung jawab terhadap domain level puncak (top level domain/TLD) atau zona . (titik) dan menyimpan catatan alamat server yang bertanggung jawab terhadap domain com, edu, org, de, jp, id dan semua server TLD. Server TLD ini kemudian bertanggung jawab terhadap domain TLD-nya masing-masing, dan menyimpan catatan untuk semua server yang bertanggung jawab terhadap TLD level kedua dan begitu seterusnya sampai domain level terbawah.

Sebagai contoh, server DNS TLD id akan menyimpan semua catatan server yang bertanggung jawab terhadap domain level kedua, yaitu go.id, co.id, or.id atau web.id dan semua host yang ada di domain id. Server DNS go.id kemudian menyimpan semua catatan server yang bertanggung jawab terhadap domain level ketiga seperti bppt.go.id.

Server DNS bppt.go.id kemudian menyimpan semua catatan host yang berada dibawah domain bppt.go.id ataupun semua server DNS yang merupakan subdomain dari bppt.go.id. Pada prinsipnya setiap domain dapat mendelegasikan subdomainnya kepada server lain dan server tersebutpun dapat mendelegasikan sub-domainnya kepada server lain. Sistem pendelegasian inilah yang menyatukan semua server DNS ke dalam sistem yang saling terkait.

Sebagai contoh misalkan host ns1.bppt.go.id ingin mengetahui alamat IP dari host mail.admin.web.id. Host ns1.bppt.go.id tidak mengetahui apapun tentang admin.web.id, maka ns1 akan mengirimkan permintaan ke server root. Server root kemudian akan memberikan alamat dari server DNS com dan mempersilahkan ns2.bppt.go.id untuk bertanya langsung kepada server com.

Host ns1.bppt.go.id kemudian menanyakan alamat mail.admin.web.id kepada server DNS .com. Jika server DNScom ini tidak bersifat otoritatif terhadap domain admin.web.id, maka server DNS com akan memberikan alamat dan server DNS yang bertanggung jawab terhadap admin.web.id

Host ns1.bppt.go.id kemudian kembali bertanya alamat host mail.admin.web.id kepada server DNS admin.web.id. Namun kali ini pertanyaan tersebut akan memberikan jawaban alamat dari host mail.admin.web.id karena server DNS admin.web.id merupakan server yang bertanggung jawab terhadap domain admin.web.id dan memiliki catatan dari host mail.admin.web.id. Server ns.admin.web.id kemudian memberikan alamat dari mail.admin.web.id kepada host ns1.bppt.go.id.

Tentu saja selama melakukan pertanyaan berjenjang tersebut kepada server DNS lainnya. host ns1.bppt.go.id yang juga merupakan server DNS yang bertanggung jawab terhadap domain bppt.go.id menyimpan jawaban dari semua jenjang alamat server tersebut dan tentu saja alamat dari host yang pernah ditanyakan kedalam cachenya. Hal ini untuk mempersingkat proses permintaan selanjutnya. Sehingga tidak perlu melakukan permintaan dari server root berjenjang ke server DNS dibawahnya.

Semoga Bermanfaat,
Salam penguin! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perintah - Perintah Awk Pada Linux / Unix

ketemu lagi di blog Tutorial Linux U buntu Berbahasa Indonesia . Kali ini saya akan sedikit men yinggung dulu tentang s atu fitur yang ada di linux/unix. "Awk " adalah sebuah perintah pada Linux / Unix yang mempunyai kegunaan untuk mem-parsing atau mengurai sebuah file . Hampir mirip dengan "grep", namun bedanya grep digunakan ketika kita akan mem-filter sebuah isi direktori dengan sebuah ketentuan. seperti misalnya : ls -l /home/user | grep report Pada contoh perintah diatas akan menampilkan file apa saja yang ada didalam folder /home/user, dengan ketentuan file-file yang ditampilkan mengandung nama report . Sudah saya berikan sedikit gambaran tentang "grep" dan "awk" . Saya akan memberikan sedikit analogi mengenai awk ini. Skenario : Kita mempunyai sebuah server yang berperan sebagai proxy http untuk website-website kita karena alasan keterbatasan IP Public. Lalu satu waktu kita membutuhkan beberapa informasi tentang seberapa banyak pengun...

Kumpulan Perintah-Perintah Dasar di Linux Ubuntu (Part 1)

Saya tidak absen lagi sekarang untuk memposting artikel di blog Tutorial Linux Ubuntu Berbahasa Indonesia ini. Bicara mengenai hal-hal yang berat, saya jadi lupa kalau mungkin diluar sana banyak para newbie yang masih belajar linux seperti saya yang masih sangat asing dengan perintah-perintah dasar di linux . Untuk itulah saya menulis artikel ini, karena perintah-perintah di linux ini akan sangat diperlukan untuk pengoperasian kedepannya. Oke, langsung saja kita absen mereka satu per satu! :) [ sudo ] Makhluk pertama ini bernama SUDO. Mungkin jika anda browsing tutorial-tutorial linux di website lain dan menemukan makhluk ini diawalan sebuah perintah anda akan bertanya-tanya.."mahluk apakah ini?" :D Saya perkenalkan ya...sudo adalah singkatan dari S uper U ser DO . Artinya, mendeklarasikan bahwa yang akan memberi perintah adalah Super User atau lebih familiarnya Administrator. Contoh : sudo apt-get installa apache [ apt-get ] Yang kedua adalah ma khluk bernama apt-...

Tutorial Failover Mikrotik dan External Proxy

Pendahuluan Tutorial ini diperuntukan mesin Mikrotik dengan External Proxy, yang akan dibahas disini adalah bagaimana Mikrotik bisa menonaktifkan perintah redirect port yang dibelokkan ke external proxy ketika mesin server mati atau terputus dengan server atau service port proxy dalam kondisi mati secara tiba-tiba tetapi kondisi mesin masih menyala, dan bagaimana Mikrotik bisa kembali mengaktifkan redirect port ke external proxy ketika terhubung kembali dengan server atau port proxy tersedia kembali. Dengan cara: 1. Mikrotik selalu melakukan ping ke IP server external proxy, jika terputus maka Mikrotik akan menonaktifkan perintah redirect port dan sebaliknya. 2. Disini tidak akan tergantung dengan  situs-situs diluar agar kondisinya bisa digaransi, melainkan dari server external proxy akan memantau port proxy-nya sendiri setiap berapa detik sekali, setiap kondisi port proxy mengalami kegagalan maka server akan mengirimkan perintah ke Mikrotik melalui SSH agar Mikrotik...