Langsung ke konten utama

Cara Installasi Dan Konfigurasi DNS Di Linux (Bind)

Bonjour! Ketemu lagi di blog Tutorial Linux Berbahasa Indonesia. Sebelum postingan ini saya sudah menuliskan hal-hal yang perlu diingat sebelum menuju tahap installasi dan konfigurasi dns. Jika seandainya anda belum membaca penjelasan saya sebelumnya, saya sarankan untuk membacanya pada link dibawah ini :
Oke kita mulai. Aplikasi Server DNS yang cukup populer,  bahkan sudah menjadi aplikasi de facto untuk DNS adalah BIND. Pada saat ini ada 2 versi Bind yang biasanya secara default digunakan oleh distro utama, yaitu Bind versi 8 atau versi 9. Kita akan menggunakan versi Bind terakhir, yaitu Bind versi 9. Untuk melakukan Installasi Bind Versi 9, jalankan perintah dibawah ini :
root@ns: # apt-get update
root@ns: # apt-get install bind9
Dalam membuat konfigurasi untuk bind, ada 2 berkas yang harus selalu diingat yaitu berkas zona dan berkas konfigurasi bind sendiri yaitu named.conf, berkas zona adalah berkas yang berisikan daftar host maupun server DNS subdomain dari domain tertentu, sedangkan berkas named.conf adalah berkas utama konfigurasi bind. Pada Debian dan Ubuntu, berkas named.conf dipecah menjadi 3 berkas yaitu named.conf, named.conf.options, dan named.conf.local.

Dua berkas terakhir, yaitu named.conf dan named.conf.options dan named.conf.local dimasukkan ke dalam berkas konfigurasi utama named.conf melalui direktif include. Pemecahan berkas konfigurasi tersebut ditujukan untuk memudahkan dalam melakukan manajemen konfigurasi named.conf karena berkas tersebut dipecah sesuai dengan peruntukannya.

Secara default, berkas named.conf hanya berisikan direktif include yang akan memasukkan kedua berkas konfigurasi lainnya. Sedangkan berkas named.conf.options berisikan direktif options. Untuk konfigurasi standar, kedua berkas tersebut biasanya tidak perlu disunting dan dapat langsung digunakan. Hanya berkas konfigurasi yang terakhir, yaitu named.conf.local, yang merupakan berkas berisikan deklarasi zona yang perlu disunting. Berkas ini secara default tidak berisi konfigurasi apapun. Kita akan membahas konfigurasi umum bind dan konfigurasi yang terkait dengan zona.

Berkas named.conf berisikan beberapa direktif. Direktif ini mendefinisikan fungsi yang dimiliki oleh bind. Beberapa direktif yang sering digunakan adalah :

acl  : Mendefinisikan kontrol akses yang dapat digunakan di direktif lain.
control  : Mendefinisikan kontrol terhadap rndc
key  : Mendefinisikan kunci kriptografi yang dapat digunakan untuk mengamankan koneksi DNS seperti TSIG
logging  : Mendefinisikan konfigurasi untuk log
options  : Mendefinisikan konfigurasi global untuk bind
server  : Mendefinisikan konfigurasi untuk server
view     : Bertindak sebagai kontainer untuk direktif zone
zone  : Mendefinisikan konfigurasi untuk domain

ACCESS CONTROL LIST (ACL)
Direktif acl digunakan untuk mendefinisikan nama alias untuk sekelompok alamat IP atau jaringan. ACL lainnya, atau kunci. Nama alias tersebut kemudian digunakan di berkas konfigurasi bind untuk kontrol akses terhadap bind atau terhadap beberapa fungsi tertentu dari bind.

Ketika ACL digunakan di direktif lain, direktif tersebut akan mencocokkan apakah alamat yang melakukan permintaan tersebut cocok dengan alamat yang didefinisikan di ACL. Hal ini memungkinkan ACL digunakan untuk mengontrol siapa yang dapat mengakses fungsi dari direktif tersebut. Sebagai contoh, untuk membatasi hanya jaringan lokal yang dapat mengakses view lokal maka dibuat ACL lokal untuk mendefinisikan alamat IP jaringan lokal. ACL dideklarasikan dengan pernyataan acl sebagai berikut :

acl "lokal" {
            10.10.1.0/24;
            10.10.8.0/24;
};

Pernyataan diatas mendefinisikan ACL dengan nama "lokal" yang merupakan kumpulan alamat jaringan 10.10.1.0/24 dan 10.10.8.0/24. Untuk membuat negasi, dapat digunakan tanda ! (tanda seru). Sebagai contoh ACL dibawah akan cocok dengan seluruh alamat subnet 10.10.1.0/24 kecuali IP 10.10.1.1

acl "negasi" {
     ! 10.10.1.1, 10.10.1.0/24;
};

Oke teman-teman, karena seperinya saya ingin membagikan pengetahuan saya sebaik mungkin, maka penjelasan mengenai bind ini akan terpecah menjadi beberapa artikel, dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga saya :) Tapi jangan khawatir, saya akan segera melanjutkan mengenai installasi dan konfigurasi dns di linux (bind).

Salam penguin! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Perintah -Perintah Dasar di Linux Part 2

bertemu lagi dengan saya di blog Tutorial Linux Untuk Pemula. Pada postingan sebelumnya saya sudah menuliskan banyak perintah-perintah dasar di linux (part 1) . Pada postingan ini saya akan melanjutkan tugas saya berbagi dengan anda, blog ini adalah lanjutan dari postingan saya sebelumnya karena masih banyak perintah-perintah yang harus anda ketahui di linux. Oke langsung saja ya :D [ cat ] Teman kita yang satu ini bernama cat, tapi bukan kucing ya! :D untuk singkatan nya saya juga tidak ta u apa, tapi yan g pasti cat bisa kita gun akan untuk melihat isi file tanpa harus membuka file tersebut. Cara penggunaan : root@apocalypsix:# cat blogging.txt Perintah diatas akan menampilkan isi dari file blogging.txt tanpa harus membukanya. [ tail ] Selanjutnya ada tail , biasanya tail digunakan untuk meng ikuti perkembangan dari sebuah file se cara real t ime. Seperti misalnya pada file access.log milik apache. Jika server anda adalah termasuk server yang sibuk dari transaksi web, log ny...

hacking

How To Create Facebook Phishing Android Application (No Coding Needed) by PicaTesHackZ · Published January 18, 2015 · Updated September 3, 2016 image: https://i0.wp.com/picateshackz.com/wp-content/uploads/2015/01/fb2Bandroid2Bapp.jpg?resize=400%2C376 In this tutorial i’m going to explain how to make an android application with facebook phishing method, so you can get the username and password of each person who login to facebook using this app.  Note: This post is updated with new undetectable phishing files This app is actually looks like real facebook app with real facebook icon so victim can’t find out whether it’s a fake facebook application or not. Sending fake page’s url to victim is not possible now a days ,that method is easily detectable in firefox and google chrome browsers that’s why i’m tested this new method to phishing facebook and it works good. Read my previ...

Tentang Iptables - Drop all allow some Vs. Allow all drop some

Ketemu lagi di blog Tutorial Linux Ubuntu Berbahasa Indonesia. Kali ini kita berbicara tentang security, berbicara tentang security sudah tentu ini berkaitan dengan firewall. Pada linux atau unix, ada beberapa metode untuk memasang firewall. Sebagian ada yang memakai iptables, sebagian lagi menggunakan ufw. Saya sendiri lebih familiar dengan iptables. Seorang administrator tentunya tidak mau kan server-nya dijebol oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Jika hal itu terjadi rasanya langit telah runtuh tepat diatas kepala. Dalam hal keamanan linux mempunyai keunggulan jauh lebih baik daripada windows. Seperti kita tau bahwa Linux/Unix selain mempunyai tingkat keamanan yang tinggi, juga mempunyai umur yang lebih panjang daripada windows. Artikel ini akan membahas bagaimana caranya mencegah hal itu terjadi, saya akan menjelaskan beberapa cara menggunakan iptables sebagai firewall kita. Ada beberapa metode yang bisa kita gunakan, " Drop all allow some" atau ...